Indonesia Tersenyum

jusuf-rizal.jpg

Oleh M. JUSUF RIZAL
Memasuki tahun 2008 saya masih merasakan senyum negeriku tercinta, Indonesia. Walau terasa sulit, negeri kita yang terus tertimpa bencana karena ulah manusia, pelan tapi pasti dapat dilewati. Saya termasuk orang yang selalu berpikir positif, karena saya yakin Yang Maha Kuasa selalu menciptakan sesuatu dengan rahasianya. Hanya manusia dengan segala keserakahan, kemuna¬fikan, kesombongan dan kemungkaran¬nya, sering lupa memetik hikmahnya.
Kecerdasan Intelektual hanya men¬jadi alat membohongi rakyat. Memani¬pulasi kebijakan untuk kepentingan dirinya dan kelompoknya. Mereka pun mulai lupa akan semangat nasionalisme, yang dibangun dengan semangat dan darah oleh para pejuang, termasuk faunding father, Soekarno dan Hatta. Anggota dewan yang dipilih rakyat, justru memeras rakyat. Penegak hukum untuk supremasi hukum, justru memperjualbelikan hukum. Hukum pun dinegeri ini menjadi barang mahal. Jadi jangan heran kalau banyak koruptor dilepas. Keadilan pun suaranya mulai samar-samar terdengar.
Hanya karena saya orang yang berpikir positif, saya yakin jika semua elemen bangsa bersatu, kita akan mampu mengubah wajah bangsa Indonesia dengan senyum yang lebih lebar. Bangsa kita adalah bangsa yang besar. Negeri kita kaya. Memiliki generasi yang pintar dan cerdas. Mustinya ekonomi rakyat kita kian makmur jika kekayaan bangsa ini tidak dikorup dan dibawa lari ke luar negeri. Karena itu, saya berharap akan ada pemimpin yang tidak hanya memiliki Kecerdasan Intelektual, tapi juga Kecerdasan Emosional (peduli) dan Kecerdasan Spritual dalam membangun bangsa ini agar membuat seluruh rakyat Indonesia tersenyum.**