CAK NUN: Soeharto Penuh Cinta dan Obyektifitas


Oleh : Muhammad Ramadan Pohan

31-Jan-2008, 14:39:02 WIB – [http://www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia – Wawancara Rosiana Silalahi dengan Emha Ainun Najib (Cak Nun) mengenai sosok Soeharto, di SCTV minggu (27/01/08) malam berujung pada dua kata yang keluar dari mulut Cak Nun. Cinta dan Obyektifitas.

Menyimak dua kata ini.
Saya rasa kita akan satu suara, bahwa objektifitas harus dikedepankan dalam menilai sesuatu / seseorang, termasuk Pak Harto. Artinya, lepas dari banyak suara negatif tentang sosoknya, Soeharto juga mempunyai sisi positif terhadap perjalanan negeri ini.

Kenapa perlu dan sangat penting ?
Pertama, sebagai potongan kecil dari bangsa ini, rasanya ada keadilan yang terpinggirkan, bila Soeharto dipojokkan secara terus-terusan. Bahkan dengan kesan membabi-buta. Sebab, sejatinya, bukan bangsa Indonesia saja yang butuh keadilan, tetapi Soeharto secara personal juga butuh keadilan kan ?

Kedua, agar kita tidak terjerumus dalam paradigma sempit dan fanatisme yang berlebihan. Ujungnya ya, yang PRO mendukung dengan mata gelap, sedangkan yang KONTRA mencaci dengan telinga tertutup. Dua sisi inilah yang sekarang terlihat begitu nyata dalam praktek keseharian.

Untuk itu, seperti kutipan dari Pak Amien Rais, lihatlah Soeharto sebagaimana adanya saja. Kebaikanya jangan terlalu dibesarkan dan kekurangannya pun tidak terlalu dilebih-lebihkan. Benar dia punya 1001 kekurangan, tapi dia juga memiliki sejuta jasa terhadap negeri ini.

Dengan Cinta
Suka atau tidak, Pak Harto telah menyemai cintanya kepada kita semua (maaf, bagi yang tidak merasa). Antusiasme dan spontanitas yang saya, anda dan kalian berikan disaat-saat terakhir kepergiannya menunjukkan rasa cinta itu.

Kerumunan di sisi-sisi jalan, di atas jembatan penyeberangan, di pinggir tol, di sekolah, kampus, kantor hingga pasar dalam mengikuti prosesi pemakamannya menggambarkan ada rasa kehilangan dalam hati kita yang terdalam.
Cinta itu ada, mesti dalam kadar yang berbeda.
Miliran, 31 Januari 2008
Kutipan dari Mbak Tutut : “selamat jalan bapak, doa kami bersamamu……”

Leave a comment